Langsung ke konten utama

Laporan Observasi Sarana dan Prasarana di SMK



LAPORAN HASIL OBSERVASI WAWANCARA
PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI SMK TRUNOJOYO JEMBER

Makalah
Diajukan guna memenuhi tugas matakuliah Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu
Mukhammad Zulianto, S.Pd., M.Pd.

Oleh:
Kelompok 3
  Fendi Perdana                                   (NIM 160210301066)
  Siti Nur Kholifah                              (NIM 160210301079)
  Hilaliyah Trie Rama Dhanty             (NIM 160210301081)

KEMENTRIAN RISET DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas berkanan-Nya laporan hasil observasi kami yang bertemakan “Pengelolaan Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Trunojoyo Jember” dapat diselesaikan. Kami juga mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang turut serta dalam pembuatan makalah ini. Tanpa pihak lain, mungkin makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya.
Dalam makalah ini mengulas tentang bagaimana teori sarana dan prasarana pendidikan yang sebenarnya. Teori tersebut mencakup pengertian, jenis, peranan, dan standar dari sarana dan prasarana tersebut. Makalah ini juga memaparkan hasil observasi kami mengenai bagaimana ketersediaan atau pengelolaan dari sarana dan prasarana yang ada. Selain itu, makalah ini juga memaparkan hasil diskusi kami dengan menganalisis paparan observasi dengan teori yang sudah ada.
Kami berharap apa yang ditulis dalam makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca terutama tentang bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana di sekolah dengan baik. Selain itu, kami berharap makalah ini dapat digunakan sebagai bahan ajar dalam proses pendidikan yang mengenai sarana dan prasarana. Oleh sebab itu, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sangat baik bagi para pembaca.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan masih banyak yang harus diperbaiki. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan agar kedepannya bisa lebih baik lagi.


Jember, 12 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang.................................................................................................... 1
Rumusan Masalah............................................................................................... 1
Tujuan dan Manfaat............................................................................................ 2
BAB 2. ISI
Tinjauan Teori..................................................................................................... 3
Paparan Hasil Observasi...................................................................................... 7
Hasil Diskusi....................................................................................................... 12
BAB 3. PENUTUP
Kesimpulan ......................................................................................................... 14
Saran .................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 16




BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Demi tercapainya suatu negara yang sejahtera, salah satunya dapat diukur dari kualitas pendidikan. Pendididkan merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk mensejahterakan bangsa melalui cara mendidik atau mengajarkan suatu ilmu kepada seseorang agar terjadi perubahan pada dirinya. Selama proses pendidikan juga perlu beberapa faktor pendukung, salah satunya ialah sarana dan prasarana. Sarana dan prasana sangatlah penting bagi berjalannya suatu proses belajar dan mengajar. Oleh sebab itu, dalam lingkup ini sarana dan prasarana sangatlah menarik untuk dibahas.
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam sebuah instansi maupun organisasi. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggarakannya suatu proses baik itu usaha, pembangunan, maupun proyek. Namun terdapat perbedaan antara sarana dan prasarana. Sarana merupakan fasilitas yang dipakai secara langsung atau utama, sedangkan prasarana merupakan fasilitas yang menunjang dari sarana.  
Sarana dan prasarana merupakan salah satu objek penunjang yang sangat penting untuk taercapainya tujuan dari pendidikan. Di era saat ini, berbagai macam cara dilakukan pihak instansi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan ialah meningkatkan mutu sarana dan prasarana baik dalam memilih dan mengelolanya.
Sarana dan prasana yang baik juga akan berdampak bagi mutu pendidikan. Hal ini sangatlah menarik untuk dikaji lebih mendalam. Oleh karena itu, kami mempunyai inisiatif untuk melakukan observasi mengenai bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Trunjoyo Jember.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa saja sarana dan prasarana yang ada di SMK Trunojoyo Jember?
2.      Bagaimana pengelolaan sarana dan prasarana tersebut?
3.      Apa yang menjadi kendala dalam mengelola sarana dan prasarana?
4.      Dana untuk sarana dan prasarana diperoleh dari mana?
5.      Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperbaharui sarana dan prasarana?
6.      Apa saja sarana dan prasarana yang kurang di SMK Trunojoyo Jember?
1.3  Tujuan dan Manfaat
1.      Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di SMK Trunojoyo Jember.
2.      Untuk mengetahui bagaimana mengelola sarana dan prasarana yang baik.
3.      Sebagai bahan untuk belajar baik bagi mahasiswa atau masyarakat umum.
4.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
5.      Untuk menambah pengalaman social education.
6.      Untuk memenuhi tugas matakuliah Profesi Kependidikan.









BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Teori
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Secara etimologi, dalam bahasa inggris pendidikan disebut dengan education, bahasa latin disebut educatum yang terdiri dari dua kata yaitu E yang berarti sebuah perkembangan dari sedikit ke banyak dan Duco berarti sedang berkembang. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu. Adapun pengertian pendidikan menurut beberapa ahli:
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksydnya adalah pendidikan merupakan suatu yang menuntun segala kekuatan yang ada pada anak itu sehingga mereka sebagai manusia dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Menurut H.H.Horne, pendidikan adalah alat dimana kelompok sosial melanjutkan keberadaannya dalam mempengaruhi diri sendiri serta menjaga idealismenya.
Menurut Martinus Jan Langeveld, pendidikan adalah upaya menolong anak untuk dapat melakukan tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila. Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum dewasa menuju kedewasaan.
Menurut Carter.V.Good, pendidikan adalah proses perkembangan kecakapan individu dalam sikap dan perilaku bermasyarakat. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh suatu lingkungan yang terorganisir, seperti rumah atau sekolah, sehingga dapat mencapai perkembangan diri dan kecakapan nasional.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
B. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.      Sarana Pendidikan
Menurut Depdiknas, sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah.
Menurut Bernawi dan Arifin (2012:40), sarana pendidikan mencakup semua peralatan dan perlengkapan yang secara langsung menunjang proses pendidikan.  
Menurut E. Mulyasa, sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat media pengajaran. 
Menurut Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efisien.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah suatu alat yang secara langsung menunjang berjalannya proses pendidikan, terutama dalam proses belajar mengajar agar tercapainya tujuan pendidikan yang efektif.
2.      Prasarana Pendidikan
Menurut Depdiknas, prasarana adalah seluruh perangkat kelengkapan yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Menurut Bernawi dan Arifin (2012:40), prasarana pendidikan mencakup semua perlengkapan dan peralatan yang secara tidak langsung menunjang proses pendidikan.
Menurut Ibrahim Bafadal, prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa prasarana pendidikan adalah seluruh alat yang menjadi pelengkap yang bersifat tidak langsung untuk menunjang berjalannya proses pendidikan demi mencapai tujuan yang telah direncanakan. Prasarana bersifat tidak langsung akan tetapi penggunaannya bersifat tidak langsung, contohnya seperti taman sekolah yang dapat digunakan sebagai objek pembelajaran biologi atau pembelajaran lingkungan hidup.
C. Jenis-Jenis Sarana dan Prasarana
Menurut Bernawi dan Arifin (2012:49), sarana dan prasarana dapat diklafikasikan sebagai berikut:
1)      Sarana Pendidikan
·         Berdasarkan habis tidaknya, berdasarkan klasifikasi ini juga dibagi menjadi dua macam yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana yang tahan lama.
·         Berdasarkan bergerak tidaknya, sarana pendidikan berdasarkan bergerak tidaknya juga dibagi menjadi dua macam yaitu sarana yang dapat bergerak dan sarana yang tidak dapat bergerak.
·         Berdasarkan hubungan sarana tersebut proses pembelajaran dibagi menjadi tiga macam yaitu alat peraga, alat pelajaran, dan media pembelajaran.
2)      Prasarana Pendidikan
·         Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung digunakan dalam proses pembelajaran.
·         Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan dalam proses pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran.
D. Peranan Sarana dan Prasarana
            Rahmawati dalam Barnawi dan Arifin (2013:44), mengatakan bahwa untuk mencapai derajat pembelajaran yang berkualitas, perlu dikembangkan berbagai fasilitas kelembagaan dalam membangun sikap, semangat dan budaya perubahan. Sekolah yang berkualitas identik dengan sekolah yang telah memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana dan memadai, sebab harus ada keseimbangan antara kebutuhan dan ketersedian sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana sangatlah penting untuk dikelola dengan baik. Apabila terjadi kesenjangan, maka akan berdampak bagi berlangsungnya proses pendidikan yaitu belajar dan mengajar. Hal ini juga akan berdampak kepada kualitas hasil yang diperoleh.
Menurut Barnawi dan Arifin (2013:46), fungsi dari sarana yaitu untuk memudahkan proses pembelajaran, menyampaikan materi pelajaran. Sedangkan fungsi prasarana yaitu untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan. Dari uraian tersebut, sarana dan prasarana sangatlah penting demi berjalannya suatu proses pembelajaran. Sarana dan prasarana juga berfungsi sebagai komponen untuk mempermudah proses pendidikan. Oleh sebab itu, sarana dan prasarana harus terlaksana di setiap proses pendidikan agar tercapainya pendidikan yang optimal dan efektif. Hal ini telah tertera dalam standar pendidikan yang telah dirangkai oleh pemerintah.  
E. Standar Sarana dan Prasarana
Menurut Barnawi dan Arifin (2012:47), sarana dan prasarana sangatlah penting untuk dipenuhi oleh setiap lembaga pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan dukungan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan adalah material pendidikan yang sangat penting.
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 pasal 45 mengenal sarana dan prasarana yaitu:
1.      Setiap satuan pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2.      Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Hal tersebut sebagaimana telah ditegaskan dalam peraturan pemerintah, Dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 bahwa standar sarana prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimum tentang ruang belajar, tempat bermain, tempat berekreasi, serta sumber belajar lain yang menunjang proses pembelajaran. Dari uraian diatas menunjukkan bahwa sarana dan prasarana sangatlah penting adanya, karena sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penunjang berhasilnya proses pendidikan.  Apabila sarana dan prasarana tidak dipenuhi, maka akan mengganggu dan tidak akan berhasilnya proses pendidikan.
2.2  Paparan Hasil Observasi/Wawancara
Berikut beberapa paparan bapak Fathullah selaku wakil ketua bagian sarana dan prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Trunojoyo Jember:
1.      Sarana dan prasarana yang ada di SMK Trunojoyo Jember diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, diantaranya :
·         Gedung
Gedung merupakan bangunan yang dibuat oleh manusia atau dapat juga disebut sebagai ruangan. Ruangan yang terdapat di SMK Trunojoyo Jember antara lain:
a)      Ruang kelas
b)      Ruang kepala sekolah
c)      Ruang guru
d)     Perpustakaan
e)      Aula
f)       Musholla
·         Lapangan
Lapangan yang terdapat di SMK Trunojoyo Jember merupakan lapangan olahraga, antara lain:
a)      Lapangan bola
b)      Lapangan bulu tangkis
c)      Lapangan futsall
d)     Lapangan basket
e)      Taman kecil

·         Perlengkapan
Perlengkapan yang dimaksud merupakan perlengkapan yang digunakan untuk menunjang proses pendidikan. Perlengkapan dibagi berdasarkan subjek yang akan memakainya, antaralain :
a)      Perlengkapan kelas merupakan perlengkapan yang digunakan siswa untuk melakukan proses pendidikan. Perlengkapan tersebut terdiri meja, kursi, komputer, layar proyektor, papan tulis, alat tulis, kipas angin, dan alat kebersihan
b)      Perlengkapan kantor merupakan perlengkapan yang digunakan staff pengajar atau guru untuk melaksanakan proses pendidikan. Perlengkapan tersebut terdiri dari meja, kursi, komputer, dan kipas angin.
2.      Pengelolaan sarana dan prasarana.
Wakil sarana dan prasarana mengelolanya tidak dilakukan sendiri, melainkan dibantu oleh beberapa staff yaitu dengan sistem pembagian kerja. Pembagian tersebut dibagi berdasarkan bagian-bagiannya, seperti pada bagian gedung telah ada yang mengelolanya sendiri, bagian lapangan, dan bagian perlengkapan. Waka sarana dan prasarana hanya mengkoordiner setiap anggota untuk mengelola sarana dan prasarana tersebut. Namun, waka sarana dan prasarana juga memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam mengelola sarana dan prasarana tersebut.
Tanggung jawab waka sarana dan prasarana langsung kepada kepala sekolah. Waka sarana dan prasarana berusaha mengoptimalkan kerjanya agar sarana dan prasarana benar-benar berjalan sesuai dengan hakikatnya yaitu sebagai penunjang dari proses pendidikan. Pendidikan yang berkualitas juga diukur dari sarana dan prasarana yang memadai. Oleh sebab itu, waka sarana dan prasarana berusaha seoptimal mungkin dalam mengelola sarana dan prasarana yang ada agar berjalannya proses pendidikan secara efektif.
3.      Kendala dalam pengelolaan sarana dan prasarana
Selama pegelolaan sarana dan prasarana masih tidak ada kendala. Dalam pengelolaan sarana dan prasarana berjalan dengan optimal dan sesuai fungsinya. Waka sarana dan prasarana beserta staff-staffnya bekerja seoptimal mungkin agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginan. Kendala memang tidak ada seorang pun yang menginginkan. Oleh sebab itu, waka sarana dan prasarana berusaha seoptimal mungkin dalam mengelolanya.
Untuk saat ini, mungkin yang menjadi kendala bukan pengelolaan sarana dan prasarana tersebut melainkan persediaan dari sarana dan prasarana tersebut. Ketersediaan komputer yang masih kurang menyebabkan tidak efektifnya pembagiaan waktu pemakaiannya. Apalagi tidak lama kemudian akan dilaksanakan Ujian Akhir Nasional untuk siswa kelas akhir. Pemakaian komputer untuk ujian tersebut dibagi menjadi tiga gelombang, yaitu waktu pagi, siang, dan sore. Hal tersebut yang menyebabkan tidak efektifnya proses pendidikan. Oleh sebab itu, pihak sekolah dan waka sarana dan prasarana berusaha seoptimal mungkin mengatur pemakaian komputer tersebut walaupun jumlahnya terbatas.
4.      Dana untuk sarana dan prasarana
Dana yang digunakan untuk membeli dan mengelola diperoleh dari dua sumber, yaitu dana dari pemerintah dan dana dari sekolah. Dana dari pemerintah memang telah menjadi salah satu anggaran pemerintah untuk pendidikan. Sedangkan yang dimaksud dana dari sekolah ialah dari para siswa (biaya SPP sekolah), donatur yayasan, dan sumbangan masyarakat luar kepada sekolah.
Dominasi dana yang diperoleh SMK Trunojoyo ialah dari biaya sendiri, yaitu dari biaya SPP siswa dan donatur yayasan. SMK Trunojoyo dapat dikatakan sekolah swasta dan mandiri karena dominasi dana diperoleh dari sekolah sendiri. Oleh sebab itu, SMK Trunojoyo sangat optimal dalam memanfaatkan seluruh sarana dan prasana yang ada.
Penggunaan dana itu berbeda. Dana yang diperoleh dari pemerintah digunakan untuk membeli sarana dan prasarana yang essensial atau penting. Sedangkan dana yang diperoleh dari sekolah sendiri digunakan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belum lengkap.
5.      Waktu untuk memperbaharui sarana dan prasarana
Waktu yang diperlukan untuk memperbaharui sarana dan prasarana tidak menentu atau kondisional. Ketahanan dari sarana dan prasarana sesuai dengan bagaimana pemakaian dari setiap sarana dan prasarana tersebut. Apabila pemakaian sarana dan prasarana dilakukan dengan sembarangan dan tidak sesuai dengan peraturan dari sarana dan prasarana tersebut, maka ketahanan dari sarana dan prasarana tidak akan berlangsung lama.
Waktu untuk memperbaharui sarana dan prasarana dapat dikatakan lumayan lama karena sangat jarang sarana dan prasarana mengalami kerusakan. Hanya saja untuk perbaikan ulang dilakukan secara teratur setiap tahunnya. Misalkan komputer dilakukan pengservisan agar jaringan di dalamnya tidak terdapat virus yang nantinya dapat menyebabkan komputer mengalami kerusakan. Perbaikan ulang juga dilakukan pada tembok yang dilakukan cat ulang terutama menjelang Ujian Nasional. Selain itu, untuk perbaikan meja dan kursi juga dilakukan cat ulang apabila menjelang Ujian Nasional.
Untuk mengantisipasi agar selama penggunaan sarana dan prasarana tidak menyimpang, maka waka sarana dan prasarana membuat peraturan. Peraturan ini ditujukan baik untuk siswa maupun guru atau seluruh staff yang berada di instansi pendidikan SMK Trunojoyo. Kerusakan dapat terjadi dan disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu dapat disebabkan dari sarana dan prasarana sendiri dan dapat disebabkan oleh individu yang memakai. Apabila kerusakan tejadi akibat dari sarana dan prasarana, maka biaya untuk memperbaiki atau mengganti dari pihak sekolah sendiri. Sedangkan kerusakan timbul akibat individu yang memakai, maka biaya untuk memperbaiki atau mengganti dari pihak individu sendiri.
6.      Sarana dan prasarana yang masih kurang di SMK Trunojoyo
Saat ini dari keseluruhan masih belum terdapat sarana dan prasarana yang kurang atau masih belum terfikirkan oleh pihak sekolah maupun waka sarana dan prasarana. Karena seluruh komponen sarana dan prasarana yang dapat menunjang proses pendidikan telah terpenuhi.
Berhubungan dengan sistem Ujian Nasional yang menggunakan komputer (CBT), maka untuk saat ini ketersediaan komputer masih kurang. Komputer yang tersedia hanya berkapasitas satu kelas. Sedangkan untuk siswa yang akan melakukan Ujian Nasionl lumayan banyak. Oleh sebab itu, solusi yang direncanakan pihak sekolah dilakukan pembagian waktu untuk Ujian Nasional. Pembagian waktu dibagi menjadi tiga bagian yaitu pagi, siang, dan sore hari selama proses Ujian Nasional.
2.3  Hasil Diskusi
Menurut hasil diskusi kelompok kami, Sekolah Menengah Kejuruan Trunojoyo Jember telah memberlakukan proses pendidikan yang sesuai dengan standar. Sarana dan prasarana yang tersedia telah sesuai dengan standar yang harus ada pada saat proses pendidikan. Misalkan sarana dan prasarana yang langsung dilakukan untuk pendidikan sendiri yaitu ruangan, meja, kursi, papan tulis, buku ajar yang tersedia di pepustakaan, dan media atau alat ajar. Selain itu,  sarana dan prasarana yang menjadi pelengkap telah tersedia seperti lapangan, aula, musholla, perpustakaan, komputer, layar proyektor, maupun tempat untuk bersantai.
Pengklasifikasian sarana dan prasarana yang tersedia di SMK Trunojoyo Jember juga telah sesuai. Pihak waka sarana dan prasarana telah menggolongkan seluruh sarana dan prasarana sesuai pada bagiannya masing-masing. Hal ini dibuktikan pada sistem pembagian kerja waka sarana dan prasarana beserta staffnya yang sesuai pada bagiannya masing-masing. Waka sarana dan prasarana merencanakan sistem seperti ini agar tidak terlalu berat untuk mengatur seluruh sarana dan prasarana yang ada di SMK Trunojoyo Jember. Namun, yang mengkoordiner seluruh bagian sarana dan prasarana tetap dari waka sarana dan prasarana. Menurut kelompok kami, cara yang dilakukan oleh waka sarana dan prasarana tidak begitu efektif. Apabila suatu sistem dijalankan oleh beberapa orang, maka pelaksanaannya tidak efektif karena terlalu banyak kapasitas orang yang akan menjalankan.
Peranan dari sarana dan prasarana di SMK Trunojoyo Jember telah sesuai dengan fungsi dan peran yang sesungguhnya. Setiap sarana dan prasarana yang tersedia di SMK Trunojoyo Jember berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini berkemungkinan besar terhadap berhasilnya dari proses pendidikan SMK Trunojoyo Jember.
Dapat disimpulkan bahwa SMK Trunojoyo Jember telah memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan. Instansi pendidikan yang sesuai standar harus memenuhi beberapa sarana dan prasarana yang mendukung, diantaranya ruang belajar, media pembelajaran, serta tempat relaksasi saat penjedaan waktu pendidikan. SMK Trunojoyo Jember telah memenuhi semua kriteria tersebut.
Hanya saja ada sarana dan prasarana yang masih kurang yaitu ketersediaan yang kurang memadai bagi seluruh siswa SMK Trunojoyo. Ketersediaan komputer pada saat ini hanya mampu menampung beberapa siswa. Siswa maupun pihak sekolah merasa kurang efektif dalam pembelajaran berlangsung karena kurangnya ketersediaan komputer tersebut. Oleh sebab itu, pembelajaran mengenai teknologi informasi pencapaiannya tidak terlalu optimal karena keterbatasan komputer tersebut. Hal ini juga berpengaruh pada keterampilan siswa terhadap teknologi informasi.
Pihak sekolah atau waka sarana dan prasarana melakukan sistem pergantian terhadap penggunaan komputer tersebut. Apalagi menjelang Ujian Nasional yang menggunakan sistem berbasis komputer atau CBT menyebabkan pihak sekolah harus membagi waktu untuk melaksanakan Ujian Sekolah siswa kelas XII SMK Trunojoyo Jember.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
                 Sekolah adalah suatu instansi dengan sistemnya yang bertujuan untuk merubah diri seseorang menjadi lebih baik. Sistem yang dimaksud ialah proses pembelajaran. Dimana dalam proses pembelajaran terdapat beberapa komponen yang harus terpenuhi. Salah satu komponen tersebut ialah sarana dan prasarana sebagai penunjang berlangsungnya proses pembelajaran agar mencapai tujuan.
                 Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu dalam sebuah instansi maupun organisasi. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggarakannya suatu proses baik itu usaha, pembangunan, maupun proyek. Pada hakikatnya, setiap proses pendidikan tentu memiliki sistem sarana dan prasarana.
                 Dalam makalah ini, mengulas mengenai sarana dan prasarana yang tedapat pada Sekolah Menengah Kejuruan Trunojoyo Jember. Sarana dan prasarana yang ada di SMK Trunojoyo Jember telah sesuai dengan standar sarana dan prasarana yang harus ada pada proses pembelajaran. Selain itu, fungsi dan peran dari sarana dan prasarana tersebut juga berjalan dengan sesuai. SMK Trunojoyo Jember baik pihak waka sarana dan prasarana maupun siswanya berusaha secara optimal dalam pengelolaan sarana dan prasarana yang ada.
                 Waka sarana dan prasarana dalam mengelola sarana dan prasarana menggunakan sistem pembagian kerja. Sistem pembagian kerja maksudnya ialah waka sarana dan prasarana membagi menjadi beberapa bagian dan pada setiap bagian tersebut ada seorang staff yang yang menjalankan tugasnya. Koordiner dalam pengelolaannya tetap diambil alih oleh waka sarana dan prasarana. Jadi, para bagian staff memiliki tanggung jawab kepada waka sarana dan prasarana.
                 Selain itu, waka sarana dan prasarana juga membuat peraturan yang berlaku bagi siswa maupun guru dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Hal ini dilakukan agar setiap anggota yang berada di instansi tersebut memiliki rasa kehati-hatian dalam menggunakan sarana dan prasarana yang ada. Peraturan tersebut juga bermanfaat agar tidak ada yang semena-mena dalam menggunakan sarana dan prasarana sehingga sarana dan prasarana tidak akan mudah mengalami kerusakan.  
                 Sarana dan prasarana yang ada di SMK Trunojoyo Jember memang dapat dikatakan lengkap. Akan tetapi, ada sarana dan prasarana yang kurang yaitu ketersediaan komputer. Komputer yang terdapat di SMK Trunojoyo Jember memang dikatakan sangat minimun karena tidak sebanding dengan kapasitas siswa dan komputer tersebut. Oleh sebab itu, siswa harus rela bergantian untuk menggunakan komputer tersebut.
3.2 Saran
                 Menurut kelompok kami, SMK Trunojoyo Jember harus lebih bersih keras dalam mengelola sarana dan prasarana. Hal ini tidak hanya fokus pada bagian waka sarana dan prasarana, melainkan seluruh anggota yang berada pada instansi tersebut. Apabila seluruh anggota yang berada di instansi tersebut dalam mengaplikasikan sarana dan prasarana secara optimal, maka besar kemungkinan proses pembelajaran akan memberikan hasil yang optimal pula.
                 SMK Trunojoyo Jember juga harus menjadi sekolah yang lebih mandiri. Mandiri disini dalam artian harus bisa mengelola sumber daya yang ada secara optimal agar mencapai tujuan pendidikan yang efektif. Pihak sekolah juga harus pintar dalam mencari dan mengelola sumber dana karena dana yang diperoleh lebih dominan dari sekolah sendiri daripada dana yang diperoleh dari pemerintah.





DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2000, Cet. II
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputra Pers, 2002.
Bafadal, Ibrahim, Seri Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah, Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Perkembangan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998, Cet. I
                

















Komentar

  1. The 7 Best Baccarat Strategies for Beginners - FBCASINO
    Baccarat strategy can 샌즈카지노 be a tough one and a fun game for many worrione bettors The 6 Best Baccarat Strategies for Beginners. 바카라

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masalah Etis Konsumen

MASALAH ETIS KONSUMEN Diajukan guna memenuhi tugas Matakuliah Etika Bisnis Dosen Pengampu: Mukhamad Zulianto, S.Pd., M.Pd.                                                                    Oleh: Fendi Perdana                   (160210301066) Fitri Ayu Sri W                    (160210301070) Hilaliyah Trie R.D.            (160210301081) Syaidatul Faizah              ...

Implementasi Hologram pada Pendidikan Masa Mendatang

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI HOLOGRAM PADA PENDIDIKAN MASA MENDATANG MAKALAH Diajukan untuk memenuhi tugas Matakuliah Pengantar Teknologi Informasi Dosen Pengampu: Wiwin Hartanto, S.Pd., M.Pd. Oleh Hilaliyah Trie Rama Dhanty NIM (160210301081) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas berkenan-Nya makalah ini yang bertemakan “Implementasi Teknologi Hologram pada Pendidikan Masa Mendatang” dapat diselesaikan. Saya juga mengucapkan terimaksih kepada semua pihak yang turut serta dalam pembuatan makalah ini. Tanpa pihak lain, mungkin makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini, mengulas bagaimana implementasi teknologi hologram pada pendidikan masa mendatang. Selain itu, makalah ini juga mengulas sejarah...